A.
LATAR BELAKANG
Sektor pertanian menjadi target utama
bagi pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan pangan seiring
dengan makin meningkatnya gaya konsumtif rakyat
Indonesia, yang juga diikuti dengan dibutuhkannya
faktor-faktor pendukung untuk
dapat menghasilkan hasil panen
berkualitas tinggi.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas hasil panen adalah pembunuh hama yang digunakan
oleh petani.
Dengan
harga bahan pembunuh hama (pestisida) dan kondisi
ekonomi petani
Indonesia saat ini, tentunya diperlukan adanya inovasi pestisida yang berkualitas dan ramah lingkungan dengan
harga terjangkau sehingga kebutuhan pertanian
dapat terpenuhi dengan baik. Selain hal tersebut, kenyataan yang menjelaskan bahwa
pestisida berbahan kimia yang kini beredar dapat mengurangi gizi yang
terkandung dalam sayuran bahkan merusak kandungan gizi sayuran, maka pembuatan pestisida
berbahan alami (biopestisida) yang dihasilkan dari tanaman disekitar petani
sangat tepat dijadikan solusi bagi petani tersebut.
Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai biopestisida adalah batang tembakau. Batang tembakau yang
mengandung nikotin dapat membunuh hama belalang, ulat atau penggerek yang
biasanya mengganggu tanaman petani.
Pestisida berbahan
kimia jika terlalu banyak digunakan lama-kelamaan akan merusak kandungan gizi
dalam sayuran, sehingga diperlukan alternatif lain untuk tetap menjaga
kandungan gizi tersebut. Salah satu usaha untuk mengurangi dampak negatif dari pertisida tersebut adalah melalui
pengolahan bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar rumah warga menjadi
biopestisida. Hal ini juga dapat dijadikan solusi terhadap permasalahan harga
pestisida berbahan kimia yang makin melonjak tinggi. Cara pengolahan
bahan-bahan tersebut hingga siap digunakan juga cukup mudah dan murah.
Keunggulan lain dari biopestisida ini
adalah penggunaannya yang ramah lingkungan dan tidak merusak kandungan dari
tanaman atau sayuran. Pemanfaatan bahan-bahan tersebut diharapkan dapat mengurangi
penggunaan pertisida berbahan kimia yang membahayakan tanaman dan lingkungan,
dapat mengurangi modal produksi petani sera meningkatkan hasil dan kualitas
panen petani sayuran.
Di Desa Mangli Kabupaten Magelang, mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Sumbing. Pekerjaan sebagai petani biasanya dilakukan oleh penduduk laki-laki, sedangkan penduduk perempuan (dalam hal ini mayoritas adalah istri para petani), biasanya melakukan aktivitas berdagang hasil panen yang diperoleh para suami. Tanaman yang banyak ditanam
disana adalah tanaman tembakau, kol, sawi dan sebagainya. Tembakau biasanya
hanya dimanfaatkan daunnya untuk membuat rokok, namun batang tembakau hanya
dibuang begitu saja. Oleh karena itu, kami tertarik untuk memberikan pelatihan cara mengolah batang tembakau menjadi
biopestisida sehingga akan mengurangi modal awal petani di Desa Mangli
Kabupaten Magelang dan dapat meningkatkan hasil panen petani di desa tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan tersebut,
dapat dirumuskan
masalah-masalah yang sedang dihadapi yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara
pemanfaatan batang tembakau sebagai
biopestisida yang ekonomis dan ramah lingkungan namun tetap berkualitas di
Desa Mangli Kabupaten Magelang?
2.
Bagaimana melatih
masyarakat Desa Mangli
Kabupaten Magelang
agar dapat memanfaatkan batang tembakau sebagai biopestisida untuk meningkatkan penghasilan mereka?
C.
TUJUAN
Tujuan
dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah sebagai berikut
:
1.
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada
masyarakat Desa
Mangli Kabupaten Magelang mengenai pembuatan biopestisida ( pembunuh hama berbahan organik
) sebagai hasil pemanfaatan bahan-bahan
yang banyak terdapat disekitar mereka (batang tembakau) yang ekonomis dan ramah
lingkungan namun tetap berkualitas.
2.
Meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui pemanfaatan batang
tembakau sebagai biopestisida yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan namun
tetap berkualitas.
D.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program
ini adalah :
1.
Masyarakat Desa Mangli Kabupaten Magelang memiliki ketrampilan
dan kemampuan mengolah batang tembakau
sebagai biopestisida ekonomis,
berkualitas dan ramah lingkungan sebagai solusi melonjaknya harga pestisida.
2.
Mampu meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat dengan produk yang dihasilkan.
3.
Mampu meningkatkan
kualitas hasil panen
bagi petani yang menggunakan
produk biopestisida.
E.
KEGUNAAN
Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat diperoleh
beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
ketrampilan masyarakat Desa
Mangli Kabupaten Magelang dalam memanfaatkan batang tembakau sebagai biopestisida yang lebih ekonomis
dan ramah lingkungan.
2.
Memberikan alternatif
solusi untuk menciptakan inovasi pembunuh
hama dengan harga lebih terjangkau dan tentunya ramah lingkungan.
3.
Terciptanya masyarakat
yang dapat memanfaatkan bahan-bahan yang
ada disekitar mereka (batang tembakau) sebagai biopestisida yang lebih ekonomis
dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Desa
Mangli Kabupaten Magelang.
F.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Mangli merupakan desa teratas di lereng Gunung Sumbing di bagian Kabupaten Magelang. Sebagian
besar masyarakatnya bekerja sebagai petani
sayur dan pedagang sayuran mengingat lokasinya
yang di daerah gunung yang bersuhu dingin.
Hal tersebut juga diakibatkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan di desa tersebut. Dengan
pekerjaan sebagai petani,
tidak dapat dipungkiri bahwa penghasilan masyarakat pada desa tersebut tidak
begitu besar. Sebagian
besar ibu rumah tangga hanya bekerja membantu suami menjual hasil panen sayur yang diperoleh, tanpa adanya pekerjaan
lain yang cukup menghasilkan. Setiap 6 bulan sekali, peani di Desa Mangli memanen daun
tembakau yang sudah mereka tanam sedangkan batangnya hanya mereka letakkan
disepanjang pinggir jalan desa.
Untuk menunjang
agar hasil panen melimpah, petani harus merawat tanamannya dengan baik.
Biasanya mereka menggunakan pestisida untuk menjaga tanaman dari berbagai hama
yang menyerang. Namun harga pestisida berbahan kimia kini mulai melonjak tinggi
sehingga mempersulit petani untuk mendapatkan panen yang melimpah. Hal ini
membuat turunnya jumlah dan kualitas sayuran yang mereka tanam. Oleh
karena itu, menurut kami program peningkatan hasil panen petani melalui
pengolahan batang tembakau sebagai
biopestisida
akan sangat tepat dan membantu masyarakat yang ada
di Desa Mangli, sehingga diharapkan
tujuan kami dapat tercapai dengan tepat.
G.
METODE PELAKSANAAN
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian
Masyarakat ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Persiapan
materi dan persiapan konsep
Pada
tahap ini dilakukan pengumpulan materi dari berbagai literatur tentang
kandungan dari batang tembakau dan
pematangan konsep. Pematangan konsep meliputi kegiatan pembagian kerja anggota
dan pembuatan jadwal kegiatan.
2.
Persiapan
program
Kegiatan pada tahap ini meliputi :
a.
Perijinan, yaitu mengurus
izin pelaksanaan program di desa yang bersangkutan kepada pengurus desa setempat
b.
Persiapan tempat,
dilakukan dengan koordinasi bersama ketua RT dan perwakilan warga setempat
c.
Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk penyuluhan dan pelatihan
pembuatan biopestisida
d.
Pembuatan produk sebagai sampel untuk diperlihatkan
pada hari pelaksanaan
3.
Pelaksanaan
program
Kegiatan
yang akan dilakukan pada tahap ini diantaranya :
a.
Tahap Persiapan Sosial
Tahap pertama merupakan
tahap persiapan sosial. Pada tahap ini akan dipersiapkan ketua dan kelompok warga dari Desa Mangli dengan prioritas warga yang bermatapencaharian sebagai petani.
b.
Tahap Perencanaan
Kegiatan
Kegiatan direncanakan
bersama-sama dengan ketua RT dan
beberapa perwakilan warga dari desa setempat. Selain hal tersebut, dipersiapkan pula sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c.
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan
Pelatihan dilaksanakan
dengan diawali penjelasan mengenai kandungan dari bahan biopestisida yang akan dibuat, cara pembuatan biopestisida, cara
penggunaan produk, manfaat yang diperoleh jika diolah menjadi biopestisida baik
dari segi ekonomi maupun sosial.
4.
Evaluasi
Pada
tahap ini, program kegiatan dievaluasi secara keseluruhan agar dapat diketahui
sejauh mana tingkat keberhasilan program pelatihan ini.
5.
Penyusunan
laporan
Penyusunan
laporan dilakukan setelah seluruh program selesai dilaksanakan. Diperkirakan laporan dapat terselesaikan paling lambat 2
bulan setelah pelaksanaan program ini.
H.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama
lima bulan dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut :
Tabel 1. Rencana Jadwal
Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
Bulan ke-5
|
1.
|
Persiapan materi dan
pemantapan konsep kegiatan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Persiapan program
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pelaksanaan Program
|
|
|
|
|
|
4.
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
5.
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
6.
|
Penyerahan laporan
akhir
|
|
|
|
|
|
I.
RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Rekapitulasi Biaya
No.
|
Keperluan
|
Harga
|
1.
|
Bahan Habis Pakai
|
Rp. 1.935.000,00
|
2.
|
Peralatan Penunjang PKM
|
Rp. 3.738.000,00
|
3.
|
Perjalanan
|
Rp. 2.100.000,00
|
4.
|
Lain-lain
|
Rp. 4.662.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 12.435.000,00
|
Rincian
Pengeluaran :
Tabel
2.1 Barang Habis Pakai
No.
|
Bahan yang dibeli
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
1.
|
Batang Tembakau
|
10 ikat
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
2.
|
Air galon
|
10 buah
|
Rp.
15.000,00
|
Rp. 150.000,00
|
3.
|
Detergen
|
1
kg
|
Rp.
15.000,00
|
Rp. 15.000,00
|
4
|
Snack pagi 2 hari
|
40 buah
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 400.000,00
|
5.
|
Air Mineral Gelas 2
hari
|
3
dus
|
Rp.
20.000,00
|
Rp. 120.000,00
|
6.
|
Makan siang 2 hari
|
40 buah
|
Rp.
15.000,00
|
Rp. 1.200.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 1.935.000,00
|
Tabel. 2.2 Peralatan Penunjang PKM
No.
|
Barang yang dibeli
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
1.
|
Botol produk
|
30 buah
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 300.000,00
|
2.
|
Label produk
|
30 buah
|
Rp.
4.000,00
|
Rp. 120.000,00
|
3.
|
Pengaduk besar
|
10 buah
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
4.
|
Ember
|
10 buah
|
Rp. 30.000,00
|
Rp. 300.000,00
|
5.
|
Pisau
|
10 buah
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
6.
|
Timbangan
|
1
buah
|
Rp.
200.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
7.
|
Penyaring
|
10 buah
|
Rp.
5.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
8.
|
Bolpoin
|
3
pack
|
Rp.
20.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
9.
|
Buku Tulis
|
3
pack
|
Rp.
35.000,00
|
Rp. 105.000,00
|
10.
|
Papan tulis
|
1
buah
|
Rp.
50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
11.
|
Spidol
|
4
buah
|
Rp.
10.000,00
|
Rp. 40.000,00
|
12.
|
Penghapus
|
1
buah
|
Rp.
3.000,00
|
Rp. 3.000,00
|
13.
|
Penggandaan makalah
|
30 buah
|
Rp.
2.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
14.
|
Kenang-kenangan
|
40 buah
|
Rp
20.000,00
|
Rp. 800.000,00
|
15.
|
Pemberian bantuan
modal
|
10 kelompok
|
Rp.
150.000,00
|
Rp. 1.500.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 3.738.000,00
|
Tabel
2.3 Perjalanan
No.
|
Kegiatan
|
Volume
|
Satuan
|
Biaya
|
1.
|
Pra kegiatan 3 hari
|
5 orang
|
Rp.
60.000,00
|
Rp. 900.000,00
|
2.
|
Pelaksanaan kegiatan
2 hari
|
5 orang
|
Rp.
60.000,00
|
Rp. 600.000,00
|
3.
|
Pasca kegiatan 2 hari
|
5 orang
|
Rp.
60.000,00
|
Rp. 600.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
2.100.000,00
|
Tabel
2.4 Lain-lain
No.
|
Barang yang diutuhkan
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
1.
|
Kertas A4
|
4
rim
|
Rp.
40.000,00
|
Rp. 160.000,00
|
2.
|
Tinta print
|
4
pack
|
Rp.
35.500,00
|
Rp. 142.000,00
|
3.
|
Pengarsipan
|
3 berkas
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 150.000,00
|
4.
|
Sewa Tempat
|
2 kali
|
Rp.
250.000,00
|
Rp. 500.000,00
|
5.
|
Sewa Tratak
|
2 kali
|
Rp.
350.000,00
|
Rp. 700.000,00
|
6.
|
Sewa LCD
|
2 kali
|
Rp.
100.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
7.
|
Sewa Sound system
|
2 kali
|
Rp.
500.000,00
|
Rp. 1.000.000,00
|
8.
|
Kamera digital
|
1 buah
|
Rp.1.500.000,00
|
Rp. 1.500.000,00
|
9.
|
Baterai Alkali
|
5
buah
|
Rp
22.000,00
|
Rp 110.000,00
|
10.
|
Cuci cetak
|
100 buah
|
Rp.
2.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
Jumlah
|
Rp.
4662.000,00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar